KANALPojok News

Syuriyah Serukan Pengunduran Diri Ketua Umum PBNU, Sekjen Imbau Ketenangan

Syuriyah Serukan Pengunduran Diri Ketua Umum PBNU, Sekjen Imbau Ketenangan
Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan KH Yahya Cholil Staquf. (FOTO: Dok PBNU)

COWASJP.COM – Dinamika internal tengah menggoyang Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Rapat Harian Syuriyah PBNU pada Kamis, (20/11/2025), menghasilkan seruan agar Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, mengundurkan diri dari jabatannya. 

Keputusan ini tentu mengejutkan banyak pihak, dan menimbulkan berbagai pertanyaan.

Rapat yang digelar di Hotel Aston City Jakarta ini dihadiri oleh 37 dari 53 orang Pengurus Harian Syuriyah. Surat resmi hasil rapat tersebut diterima media, di dalamnya memuat beberapa poin penting yang menjadi dasar keputusan ini.

KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur), salah satu Ketua PBNU, membenarkan adanya surat tersebut. Namun enggan memberikan komentar lebih lanjut. 

"Saya tidak bisa memastikan, ke Sekjen saja ya," ujarnya saat ditanya mengenai kemungkinan adanya rapat lanjutan yang akan dipimpin oleh Gus Yahya.

kusnin1.jpgDESAIN GRAFIS: surabayanetwork

Surat keputusan tersebut ditandatangani oleh KH. Miftachul Akhyar, yang memuat lima poin utama di antaranya:

Akademi Kepemimpinan Nasional NU: 

Rapat menyoroti diundangnya narasumber yang diduga terkait dengan jaringan Zionisme Internasional dalam Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU). 

Hal ini dinilai melanggar nilai dan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah, serta bertentangan dengan Muqaddimah Qanun Asasi Nahdlatul Ulama.

Pelanggaran Peraturan Perkumpulan:

Pelaksanaan AKN NU dengan narasumber tersebut dianggap memenuhi ketentuan Pasal 8 huruf a Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 13 Tahun 2025, yang mengatur tentang pemberhentian fungsionaris karena tindakan yang mencemarkan nama baik organisasi.

Penyerahan Keputusan:

 Dengan mempertimbangkan poin-poin di atas, Rapat Harian Syuriyah memutuskan untuk menyerahkan sepenuhnya pengambilan keputusan kepada Rais Aam dan dua Wakil Rais Aam.

Keputusan Musyawarah:

 Musyawarah antara Rais Aam dan dua Wakil Rais Aam memutuskan bahwa KH Yahya Cholil Staquf harus mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum PBNU dalam waktu 3 (tiga) hari sejak diterimanya keputusan Rapat Harian Syuriyah PBNU. 

Jika tidak, Rapat Harian Syuriyah PBNU akan memberhentikan KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

***

Menanggapi dinamika ini, Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), buka suara. Ia meminta seluruh pengurus NU dari tingkat pusat hingga ranting untuk tetap tenang dan tidak terpancing situasi.

Menurut Gus Ipul, apa yang terjadi bukanlah sesuatu yang perlu dibesar-besarkan. “Ini murni dinamika organisasi. Jangan panik, jangan ikut-ikutan memperkeruh. Kita semua harus tetap jernih,” tegasnya, Jumat (21/11/2025).

Ia kembali mengingatkan agar seluruh pengurus NU menjaga barisan, memperkuat komunikasi, dan menahan diri dari tindakan atau pernyataan yang justru bisa menyalakan api baru. 

Gus Ipul menegaskan bahwa rujukan utama saat ini hanya satu: informasi resmi dari jajaran Syuriah PBNU.

“Cek sumbernya. Jangan telan mentah-mentah kabar yang tidak jelas. Ikuti saja apa yang disampaikan Syuriah PBNU,” ujarnya.

Gus Ipul memastikan bahwa seluruh proses penyelesaian kini berada di tangan pihak yang memegang otoritas tertinggi, yakni Rais Aam dan dua Wakil Rais Aam.

“Serahkan sepenuhnya kepada pemegang mandat organisasi. Mereka tahu apa yang harus dilakukan, dan akan menyelesaikannya dengan proporsional serta sesuai adab organisasi,” kata dia.

Tak hanya menekankan ketenangan, Gus Ipul juga mengajak warga NU untuk menjaga suasana tetap adem dengan memperbanyak shalawat. “Jangan ikut menyebar kabar liar. Jaga hati tetap teduh,” pesannya.

Ia kembali menegaskan, dinamika yang muncul akan dituntaskan melalui mekanisme organisasi yang sah, runut, dan penuh kehati-hatian.

“NU sudah terbiasa menghadapi dinamika semacam ini. Semua ada jalurnya, dan semuanya akan diselesaikan lewat jalur itu,” pungkasnya.

 Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Gus Yahya terkait seruan pengunduran diri ini.

Beberapa tokoh NU yang dikonfirnasi enggan memberikan komentar. Meski enggan komentar, mereka rata-rata menyampaikan bahwa 

keputusan tersebut tentu menimbulkan pertanyaan besar mengenai arah PBNU ke depan. 

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

- Dampak Internal: Bagaimana reaksi internal PBNU terhadap keputusan ini? Apakah akan terjadi perpecahan atau justru konsolidasi?

- Respon Gus Yahya: Bagaimana tanggapan Gus Yahya terhadap seruan ini? Apakah beliau akan mengundurkan diri atau memilih untuk mempertahankan jabatannya?

- Pengaruh Eksternal: Bagaimana pandangan tokoh-tokoh NU dan masyarakat luas terhadap polemik ini?

Apakah akan terjalin dukungan atau justru penolakan terhadap keputusan Syuriyah?

Di tengah dinamika yang ada, imbauan untuk tetap tenang dan menjaga persatuan menjadi sangat penting. NU sebagai organisasi besar memiliki mekanisme internal yang kuat untuk menyelesaikan masalah. Mari kita percayakan kepada para pemimpin NU untuk mengambil keputusan yang terbaik bagi kemajuan organisasi dan umat.(*)


Pewarta : Imam Kusnin Ahmad
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :