KANALPojok News

Pemerintah Dukung Pembangunan Pesantren di Seluruh Nusantara Pasca Insiden Al Khoziny.

Pemerintah Dukung Pembangunan Pesantren di Seluruh Nusantara Pasca Insiden Al Khoziny.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kemen PU, Dewi Chomistriana bersama tim saat cek lokasi. KH Abdul Muid, KH Kafahihi Mahrus dan KH An’im Falachuddin Mahrus (“Gus An'im”).Foto Ist.

COWASJP.COM – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) aktif mendampingi pembangunan pondok pesantren di berbagai daerah, termasuk di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, sebagai respons atas tragedi robohnya bangunan di Ponpes Al Khoziny Buduran, Sidoarjo. 

Langkah ini merupakan tindak lanjut instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan keamanan dan keandalan bangunan pesantren di seluruh Indonesia.

Direktur Jenderal Cipta Karya Kemen PU, Dewi Chomistriana, menyampaikan hasil audit awal di Ponpes Lirboyo menunjukkan kondisi konstruksi yang cukup baik dengan beberapa rekomendasi penguatan khususnya pada dinding. 

Tim juga memberikan arahan langsung kepada tukang dan santri pengawas untuk meningkatkan mutu pekerjaan.

Pendampingan akan terus dijalankan dalam proses perizinan dan pembangunan hingga proyek selesai.

Saat ini terdapat sekitar 42 ribu pondok pesantren di Indonesia yang sedang dalam tahap audit oleh Kemen PU bersama perwakilan provinsi, balai wilayah, pemerintah daerah, dan Kementerian Agama. 

Audit mencakup bangunan yang sedang konstruksi maupun yang sudah berdiri, guna memastikan keselamatan dan standar bangunan pesantren pasca tragedi Sidoarjo.

Di Lirboyo, pembangunan gedung madrasah dan penginapan tengah berlangsung dengan pengawasan ketat. 

Pengasuh Ponpes Lirboyo, KH  Abdul Muid (“Gus Muid”), menyatakan Kemen PU siap memberikan bantuan teknis dan pendampingan agar kualitas konstruksi terus terjaga. 

Sementara itu, KH An’im Falachuddin Mahrus (“Gus An'im”) mengingatkan pentingnya keselamatan bangunan sebagai prioritas utama di pesantren, yang sudah menjadi perhatian sejak lama di Lirboyo.

Dalam rangka meningkatkan kemampuan di bidang konstruksi, Kemen PU juga berencana memberikan pelatihan sertifikasi bagi para santri yang berminat. Pelatihan ini dirancang dari level tukang sampai mandor agar para santri memiliki kompetensi profesional dan dapat berkontribusi lebih optimal dalam proyek pembangunan pesantren.

Kegiatan gotong royong santri, yang biasa disebut Ro’an, meski tidak rutin, tetap dilaksanakan sebagai bentuk keterlibatan dalam pembangunan. 

Namun, kerja teknis utama dikerjakan oleh tukang profesional dengan pengawasan pondok. Sedangkan santri hanya membantu secara terbatas.

Rencana pelatihan konstruksi tersebut mendapat sambutan positif dari Ponpes Lirboyo. Karena akan meningkatkan modal keterampilan santri setelah lulus, bukan hanya sebagai tenaga kasar, melainkan tenaga kerja profesional di bidang konstruksi.

Tragedi di Ponpes Al Khoziny Buduran, Sidoarjo menjadi momentum penting bagi pesantren-pesantren di seluruh Nusantara untuk meningkatkan standar keamanan dan kualitas bangunan. 

Dukungan pemerintah melalui audit, pendampingan teknis, dan pelatihan ini diharapkan mampu mencegah kejadian serupa serta menjamin keselamatan para santri, guru, dan seluruh civitas pondok pesantren di masa mendatang. (*)


Pewarta : Imam Kusnin Ahmad
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :