KANALPojok News

Update Evakuasi Korban Ambruknya Gedung Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Total 5 Santri Meninggal

Update Evakuasi Korban Ambruknya Gedung Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Total 5 Santri Meninggal
im Gabungan terus melakukan pencarian korban yang masih hidup dan menggal. Foto Kusnin tangkapan layar TV.

COWASJP.COM – Jumlah korban meninggal dunia dalam tragedi robohnya Musalla Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, kembali bertambah. Hingga hari ketiga proses pencarian, tercatat total lima korban meninggal dunia.

Direktur Operasi Basarnas sekaligus SAR Mission Coordinator, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, mengungkapkan tim SAR gabungan mengevakuasi tujuh korban sekaligus dari sektor pencarian Site A1. Evakuasi ini dilakukan pada Rabu, 1 Oktober 2025.

"Dari tujuh korban itu, lima dalam kondisi selamat dan dua lainnya sudah meninggal dunia," kata Yudhi pada Kamis, 2 Oktober 2025.

Rangkaian evakuasi dimulai pada pukul 14.48 WIB dengan ditemukannya korban kedua belas dalam kondisi meninggal dunia. Namun, harapan muncul kembali ketika tim berhasil mengevakuasi Haikal dalam kondisi selamat pada pukul 15.22 WIB.

BACA JUGA: Kepala BNPB: Hari ke 4 Pencarian Korban Tertimbun,Sudah Tak Ditemukan Lagi Tanda Kehidupan​

Proses evakuasi berlanjut dengan keberhasilan tim menyelamatkan Muhammad Wahyudi pada pukul 18.05 WIB. Al Fatih berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat pada pukul 18.40 WIB.

Namun, kabar duka kembali datang dengan ditemukannya korban keenam belas dalam kondisi meninggal dunia pada pukul 18.50 WIB. Evakuasi tetap dilanjutkan demi menyelamatkan korban yang masih terjebak.

Putra berhasil diselamatkan dalam kondisi selamat pada pukul 19.16 WIB. Rosi juga berhasil dievakuasi dengan selamat pada pukul 20.20 WIB. Dengan tambahan korban ini, total korban yang berhasil dievakuasi sejak hari pertama mencapai 18 orang. Korban selamat langsung mendapatkan perawatan intensif di RSUD RT Notopuro Sidoarjo.

Korban meninggal dunia dibawa ke RS Siti Hajar untuk proses identifikasi lebih lanjut. Tim medis terus memantau perkembangan kondisi korban yang masih dirawat. Medan evakuasi disebut sangat berat dan menantang bagi tim SAR. Mereka harus menggali jalur sempit berdiameter 60 centimeter dengan kedalaman 80 sentimeter.

Jalur evakuasi yang sempit hanya bisa dilalui dengan cara merayap bahkan tengkurap. Setiap shift tim harus bekerja selama tiga jam dalam kondisi yang sangat sulit. Meskipun menghadapi medan yang berat, kerja keras tim SAR berhasil membuahkan hasil yang signifikan.

Salah satu keberhasilan adalah menyelamatkan Haikal setelah lebih dari 24 jam terjebak di bawah reruntuhan. Operasi SAR melibatkan ratusan personel gabungan dari berbagai instansi dan organisasi. Tim terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, PMI, Damkar, dan berbagai relawan.

Pencarian korban masih terus dilakukan untuk memastikan tidak ada korban lain yang tertinggal. Tim berkomitmen untuk terus bekerja sampai seluruh area reruntuhan dipastikan bersih dari korban.Imam. (*)


Pewarta : Imam Kusnin Ahmad
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :