COWASJP.COM – Salah satu indikator suatu negara maju dapat dilihat dari sistem transportasi umum di negara tersebut.
Transportasi umum yang baik dan terstruktur dapat meningkatkan kualitas kehidupan warga yang tinggal di negara tersebut. Portugal adalah salah satu negara di Eropa yang memiliki fasilitas transportasi umum cukup baik. Khususnya di kota besar seperti Lisbon dan Porto. Dua kota terbesar di Portugal yang sangat berpengaruh dari segi perekonomian.
Bagaimana kualitas transportasi umum di Indonesia?
Saat mendengar kata komuter, KRL, dan MRT pasti langsung teringat dengan Jakarta. Kualitas transportasi umum di Jakarta sudah semakin membaik. Karena padatnya kota Jakarta, fasilitas ini banyak digunakan oleh para warga/pekerja/pelajar untuk pergi ke tempat tujuan setiap harinya. Menyetir sendiri kendaraan di Jakarta bisa menambah stress dan beban hidup, haha.
BACA JUGA: Tahun 2025 adalah Tahun ke-4 Lebaran di Perantauan​
Papi Fariz pernah juga bertugas di Jakarta selama 1 tahun (2016-2017). Setiap harinya menggunakan ojek online demi mengurangi stress kehidupan. Itupun kalau pulang kantor tepat waktu ataupun berangkat terlalu siang, macetnya sudah gak karuan.
Lima negara di Asia yang terkenal dengan juara transportasi umum adalah Jepang, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, dan Tiongkok. Sudah tak diragukan lagi apabila transportasi di Jepang itu efisien, tepat waktu dan sebagai andalan warga lokal. Sedangkan Singapura terkenal dengan bersih, teknologi canggih, dan juga nyaman. Kalau warga Indonesia sedang liburan di Singapura pasti selalu mbatin (berkata dalam hati): “Kapan ya negaraku bisa senyaman dan sebersih ini?”
Kapal feri di Lisbon yang menyeberangi Sungai Tagus. (FOTO: lisbonlisboaportugal.com)
Bagaimana kondisi transportasi di Eropa?
Swiss, Jerman, Belanda, Swedia, dan Finlandia menjadi lima negara teratas yang memiliki standar transportasi terbaik.
Saya setuju sekali dengan Swiss yang menjadi primadona transportasi umum. Sejak menginjakkan kaki pertama kali di Swiss 4 tahun lalu langsung ngefans terpesona. Bayangkan mau ke mana-mana cukup cek aplikasi atau google map dan langsung tersedia berbagai pilihan transportasi.
BACA JUGA: Di Bulan Ramadhan Masjid Al Akbar Lisbon Sediakan 2000 Porsi Makan Buka Puasa Bersama​
Meskipun harus berpindah moda, namun jalur transfer sangat mudah dipahami. Apalagi tempat kota kami tinggal, Lausanne, bisa dibilang cukup kecil dibanding dengan Zurich, Bern, Geneva, dan Basel.
Frekuensi kedatangan metro bisa 4 – 5 menit sekali. Sedangkan bus juga 5 – 10 menit sekali. Bahkan bisa naik kereta antarkota cukup 5 menit sebelumnya naik.
Dengan jadwal yang tepat waktu, membuat perjalanan lebih efisien. Warga lokal Swiss tak perlu memiliki mobil. Hampir 1 tahun hidup di Swiss tak pernah bingung tanpa mobil. Mau pergi ke mana aja cukup naik transportasi umum saja. Dorong stroller ke sana ke sini.
Tetapi tetap lain ceritanya kalau tinggal di desa atau kota kecil di negara Swiss. Transportasi umum tetap ada, namun dengan kualitas yang berbeda. Jumlah armadanya tidak terlalu banyak sehingga frekuensi kedatangan lebih rendah. Perlu waktu lebih lama menunggu datangnya angkutan umum. Sehingga tetap disarankan untuk memiliki mobil pribadi.
Tram Vintage Lisbon. (FOTO: europosters.pt)
Bagaimana kondisi transportasi umum di Portugal? Apakah sebagus Swiss?
Lisbon – ibukota Portugal -- memiliki fasilitas transportasi cukup baik. Ada bus, tram vintage, metro bawah tanah, kereta komuter, tram modern, dan kapal feri. Lengkap bukaaan?
Mari bahas satu per satu fasilitas angkutan umum yang mereka miliki dengan biaya langganan (Navegante Metropolitano) sebesar 40 Euros per bulan (Rp766.000).
Biaya bulanan ini meng-cover beberapa municipality/kotamadya di Lisbon. Perlu diperhatikan bahwa banyak zona di Lisbon. Ada juga biaya bulanan yang hanya meng-cover satu municipality/kotamadya, contohnya Cascais saja atau Lisbon saja. Disebut Navegante Municipal. Biaya bulanannya sebesar 30 Euros (Rp575.000). Saya memiliki kartu Navegante, namun yang kartu sekali jalan yang baru saya isi saldonya apabila mau berpergian. Saya tidak langganan bulanan karena mostly setiap hari menggunakan transportasi mobil pribadi.
Mengapa kami sekeluarga di Portugal tidak langganan bulanan seperti di Swiss? Karena Cascais adalah daerah pinggiran Lisbon yang armada transportasi umumnya tidak terlalu banyak. Fasilitas halte dan rute cukup banyak menjangkau, namun frekuensi kedatangan bus sekitar 30 – 60 menit sekali. Tidak ada papan digital estimasi kedatangan, kadang bus telat, kadang bus kecepetan datangnya. Bahkan tidak semua halte memiliki tempat duduk tunggu dengan proper.
Seringnya hanya satu papan informasi di pinggir jalan. Kondisi ini akan dijumpai di daerah-daerah kecil seperti Cascais ini. Karena itu, punya mobil sendiri di Cascais atau Portugal sudah menjadi hal biasa.
Kereta komuter Lisbon dengan biaya 2,5 – 5 Euros (Rp 48.000 - Rp 96.000) sekali perjalanan menghubungkan Lisbon City Center dengan daerah lain. Contohnya Lisbon – Cascais, Lisbon – Sintra, Lisbon – Setubal. Di mana Cascais, Sintra, dan Setubal adalah destinasi wisata untuk turis. Waktu tempuh perjalanan sekitar 40 – 60 menit. Turis pasti akan memilih transportasi ini, menikmati perjalanan dengan santai daripada harus membayar uber sekitar 20 – 50 euros (Rp.383.000 – 956.000) sekali perjalanan.
Menikmati naik kereta komuter dari Cascais ke Lisbon. (FOTO: Okky Putri Prastuti)
Kapal feri yang menghubungkan Lisbon dengan kota Cacilhas, Seixal, dan Montijo juga tak kalah menarik bagi turis dan warga lokal. Karena harga sewa rumah di daerah tersebut lebih murah dari pusat kota Lisbon, maka banyak sekali pekerja yang setiap harinya menggunakan transportasi ini. Harga tiket sekali jalan untuk ketiga rute tersebut adalah 1,6 Euros (Rp31.000), 2,8 Euros (Rp54.000), dan 3,2 Euros (Rp62.000).
Jadwal operasi keberangkatan setiap 15 – 60 menit sekali, tergantung rute. Sedangkan waktu tempuh cukup 10 – 30 menit, tergantung cuaca juga.
Untuk turis yang datang ke Lisbon bisa membeli kartu Navegante 24 jam seharga 11 euros (Rp211.000). Tiket ini sudah meng-cover semua transportasi di pusat kota Lisbon. Untuk harga tiket sekali naik (metro, bus, kereta) sebesar 2 – 3 Euros (Rp38.000 – Rp57.000). Jadi memang lebih ekonomis membeli tiket harian atau bulanan. Tetapi bagi keluarga kecil seperti kami, tetap lebih efisien membawa mobil ke Lisbon karena tidak setiap hari juga pergi ke Lisbon, hihihi.
HARGA BENSIN DI PORTUGAL RP32.600 PER LITER
Harga bensin di Portugal per liter 1.7 Euros (Rp32.600). Harga ini bisa naik turun tergantung operator SPBU.
Kebetulan mobil yang kami punya adalah hybrid bensin dan listrik. Saat baterai listrik penuh, maka mobil menyesuaikan pemakaian hybrid listrik dan bensin. Apabila full listrik digunakan kapasitas maksimum jarak tempuh adalah 50-60 km. Berbeda dengan mobil full listrik yang memang di desain dengan jarak tempuh hingga 600 km.
Biaya charge listrik dari kosong sampai full memerlukan biaya 6 Euros (Rp115.000). Apabila posisi kabel masih tertancap terus, meskipun mobil sudah full, maka dikenakan biaya 0,43 Euro per kWh (Rp8.200).
Wisata naik kereta. (FOTO: Okky Putri Prastuti)
Selain menggunakan transportasi umum, layanan uber juga sangat diminati oleh warga lokal dan turis. Armada sangat banyak sekali dan cocok kalau bepergian secara berkelompok. Lebih hemat waktu dan efisien tidak perlu oper-oper transportasi.
Namun, kalau solo traveler dan ingin menikmati sebagai warga lokal, maka cobalah naik segala transportasi umum di Lisbon. Naik uber bisa lebih praktis karena tidak pusing mikir di mana tempat parkir dan bayar parkir. Rata-rata biaya parkir di Lisbon mencapai 2,7 euros per jam (Rp52.000). Misalkan menemukan parkiran yang per jam nya lebih murah, bisa jadi semakin tambah jam harganya juga meningkat. Jadi pastikan tidak kaget saat membayar parkir karena itulah konsekuensi bawa mobil sendiri.
Kira-kira apakah kawan pembaca memimpikan transportasi yang sungguh memadai di Indonesia? Sehingga angka AQI (Air Quality Index) di Indonesia bisa turun ke nilai baik? Atau memang lebih nyaman bawa mobil pribadi sendiri, karena memang lebih praktis dan efisien apalagi bersama keluarga kecil?(*)