KANALPojok Features

100 Baterai Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Pulau Semau Lenyap

100 Baterai Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Pulau Semau Lenyap
Hamparan batere PLTS di Pulau Semau, NTT, yang kini hilang. (FOTO: ANTARA/Iggoy el Fitra)

COWASJP.COM – Saya salah seorang saksi hidup yang menghadiri peresmian PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) 459 KWP (Kilowatt Peak = daya puncak 459 ribu watt) di Pulau Semau, Kupang, NTT.

Yang meresmikan Vicner Sinaga, Direktur Operasional PLN saat itu. Lupa tahunnya.
Pada masa kepemimpinan Dahlan Iskan, sebagai dirut PLN (Desember 2009 - Oktober 2011). Beliau banyak melakukan terobosan. Salah satunya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di NTT.

Luar biasa. Kupang adalah kawasan di Indonesia dengan panas matahari terbaik di Indonesia. Maka, tepatlah jika di situ dibangun PLTS. Kupang adalah pulau yang sangat indah dengan pantai pasir putihnya itu.

Waktu itu GM PLN NTT adalah Pak Janu Warsono. Beliau pandai menangkap keinginan Pak DI (sapaan akrab Dahlan Iskan). Yaitu mengembangkan energi baru yang terbarukan itu.

Tapi, kemarin saya terkejut. Salah seorang anggota Polsek di Pulau Semau yang jaraknya sekitar 20 km dari Kota Kupang itu bercerita bahwa baterai PLTS hilang.
Tidak main-main. Jumlahnya sekitar 100 biji.

Saya sudah lupa berapa jumlah baterai di PLTS yang berkapasitas 459 KWP itu.
Padahal kita semua tahu, harganya mahal.

Saya tidak bisa membayangkan bagaimana cara pencuri mengangkut baterai yang berat per bijinya mencapai 100 kg itu.
Yang beratnya sekitar 50 kg saja yang dipasang di rumah Pak DI di Surabaya, saya coba angkat, beratnya luar biasa. Dan tidak mampu.

Dugaan saya, ada oknum di PLTS yang terlibat. Ikut bermain. Untuk mengangkutnya pasti menggunakan kendaraan roda 4.

Kasus pencurian batere inilah yang tengah didalami Polres Kupang. PLTS di Pulau Semau pernah mendapat penghargaan pada 27 Oktober 2021. 
Menurut polisi,  diduga saat kejadian, PLTS tersebut dioperasikan oleh PLN Tarakan.

PLN Tarakan merupakan anak perusahaan PLN. Tapi berdiri sendiri. Dirutnya pun tidak gabung dengan PT PLN. Mereka menentukan tarif listrik sendiri yang berlaku di Tarakan.

Sekarang telah berubah nama menjadi PT Nusa Daya. Diduga operator yang bertugas di PLTS itulah yang mencuri baterai itu. 

"Sekarang sedang kami dalami. Tapi ada indikaai ke arah sana," kata petugas.
Mantan GM PLN NTT, Janu Warsono yang membangun PLTS tersebut sangat menyayangkan kejadian tersebut. Koq tega-teganya batere pembangkit listrik dicuri.  

"Padahal baterai itu tidak laku dijual. Kecuali pada orang tertentu yang tahu soal PLTS," katanya ketika dihubungi di Jogja kemarin. Masalah inilah yang sedang diteluauri.(*


Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

  • Terpopuler

  • Tidak ada Berita lainnya!